Bedah ortognatik, juga dikenal sebagai bedah rahang, seringkali diperlukan untuk memperbaiki masalah ortodontik yang signifikan yang tidak dapat ditangani hanya dengan kawat gigi atau pelurus gigi tradisional. Meskipun masalah ortodontik dapat sangat bervariasi tingkat keparahannya, beberapa kasus mungkin memerlukan pembedahan ortognatik untuk mengatasi masalah keselarasan rahang, fungsi gigitan, simetri wajah, dan estetika.
Masalah Ortodontik Umum yang Membutuhkan Bedah Ortognatik
Ada beberapa masalah ortodontik umum yang mungkin memerlukan pembedahan ortognatik, termasuk:
- Overbite atau Underbite Parah: Jika rahang atas atau bawah menonjol secara signifikan, hal ini dapat mengakibatkan overbite atau underbite yang memengaruhi fungsi dan estetika gigitan.
- Open Bite: Open bite terjadi ketika gigi depan atas dan bawah tidak bertemu saat mulut tertutup, seringkali menyebabkan kesulitan berbicara dan kesulitan menggigit dan mengunyah.
- Gigitan silang: Gigitan silang dapat terjadi ketika gigi atas berada tepat di dalam gigi bawah, bukan di luar, sehingga menyebabkan ketidaksejajaran dan potensi keausan gigi.
- Asimetri Wajah: Ketidakseimbangan wajah yang signifikan, seringkali disebabkan oleh ketidaksejajaran rahang, dapat diperbaiki melalui bedah ortognatik untuk meningkatkan fungsi dan estetika.
- Kesulitan Bernafas: Beberapa masalah ortodontik dapat menyebabkan apnea tidur obstruktif atau kesulitan bernapas lainnya, yang mungkin memerlukan intervensi bedah untuk memperbaikinya.
Penyebab Masalah Ortodontik yang Membutuhkan Bedah Ortognatik
Masalah ortodontik yang memerlukan pembedahan ortognatik mungkin disebabkan oleh masalah tulang yang mendasarinya, seperti ukuran rahang yang tidak proporsional, pertumbuhan yang tidak simetris, atau ketidaksejajaran yang parah. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan masalah fungsional pada gigitan, kesulitan mengunyah, kesulitan berbicara, dan masalah estetika. Selain itu, trauma atau kondisi bawaan juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan masalah ortodontik yang memerlukan intervensi bedah.
Pilihan pengobatan
Sebelum merekomendasikan bedah ortognatik, dokter ortodontik dan ahli bedah mulut biasanya mencari pilihan perawatan non-bedah, seperti kawat gigi, pelurus gigi, dan peralatan ortodontik, untuk mengatasi masalah ortodontik ringan hingga sedang. Namun, ketika metode non-bedah ini tidak memadai atau tidak dapat sepenuhnya memperbaiki masalah tulang yang mendasarinya, bedah ortognatik mungkin merupakan pilihan pengobatan yang paling efektif.
Prosedur Bedah Ortognatik
Bedah ortognatik adalah prosedur kompleks yang melibatkan perencanaan dan koordinasi yang cermat antara dokter ortodonti dan ahli bedah mulut. Sebelum operasi, pencitraan terperinci, seperti CT scan dan model gigi, digunakan untuk membuat rencana perawatan yang komprehensif. Selama operasi, ahli bedah mulut membuat sayatan yang tepat pada tulang rahang untuk mengubah posisi rahang dan juga dapat membentuk kembali tulang wajah untuk mencapai kesejajaran dan keseimbangan yang optimal.
Perawatan Pasca Operasi
Setelah operasi ortognatik, pasien memerlukan masa pemulihan, di mana mereka mungkin mengalami pembengkakan, rasa tidak nyaman, dan perubahan pola makan. Perawatan ortodontik dilanjutkan setelah operasi untuk menyempurnakan gigitan dan memastikan stabilitas jangka panjang. Janji temu lanjutan secara rutin dengan dokter ortodontis dan ahli bedah mulut sangat penting untuk memantau penyembuhan dan kemajuan untuk hasil yang optimal.
Kesimpulan
Bedah ortognatik merupakan pendekatan perawatan yang penting untuk mengatasi masalah ortodontik umum yang tidak dapat ditangani secara efektif hanya dengan metode ortodontik tradisional. Dengan mengatasi masalah tulang yang mendasarinya, bedah ortognatik dapat meningkatkan fungsi dan estetika bagi individu dengan tantangan ortodontik yang parah.