Apa saja komplikasi dari operasi katarak?

Apa saja komplikasi dari operasi katarak?

Operasi katarak adalah prosedur umum dan umumnya aman untuk memulihkan penglihatan pada penderita katarak. Namun, seperti prosedur pembedahan lainnya, prosedur ini memiliki potensi risiko dan komplikasi. Memahami dan menangani komplikasi ini sangat penting dalam bidang oftalmologi.

1. Kekeruhan Kapsul Posterior (PCO)

Salah satu komplikasi operasi katarak yang paling umum adalah kekeruhan kapsul posterior (PCO). PCO terjadi ketika bagian belakang kapsul lensa menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Penyakit ini dapat berkembang berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah operasi katarak. Untungnya, PCO dapat diobati dengan prosedur laser sederhana yang disebut kapsulotomi laser yttrium-aluminum-garnet (YAG).

2. Infeksi

Infeksi adalah komplikasi operasi katarak yang jarang namun serius. Ini bisa muncul sebagai endophthalmitis, peradangan parah di dalam mata. Gejala mungkin termasuk nyeri, kemerahan, dan penurunan penglihatan. Diagnosis dan pengobatan yang cepat dengan antibiotik serta perawatan tindak lanjut sangat penting dalam menangani infeksi pasca operasi katarak.

3. Peradangan

Peradangan pada mata, disebut juga uveitis, bisa terjadi setelah operasi katarak. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi autoimun yang mendasarinya atau respons imun terhadap lensa buatan. Penatalaksanaan biasanya melibatkan obat tetes mata antiinflamasi dan pemantauan ketat oleh dokter mata.

4. Silau dan Lingkaran Cahaya

Beberapa orang mungkin mengalami silau, lingkaran cahaya, atau ledakan bintang di sekitar lampu setelah operasi katarak. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan refraksi ringan atau masalah pada lensa intraokular. Kacamata atau lensa kontak yang disesuaikan, dan dalam kasus tertentu, koreksi bedah, dapat membantu mengatasi gangguan penglihatan ini.

5. Dislokasi Lensa Intraokular (IOL)

Meskipun jarang terjadi, lensa intraokular (IOL) yang ditanamkan selama operasi katarak dapat mengalami dislokasi atau desentrasi. Hal ini dapat menyebabkan distorsi visual dan ketidaknyamanan. Reposisi bedah atau penggantian IOL mungkin diperlukan untuk mengembalikan penglihatan yang baik.

6. Pembengkakan dan Kabut yang Terus Menerus

Kadang-kadang, seseorang mungkin mengalami pembengkakan kornea yang terus-menerus, yang menyebabkan penglihatan kabur atau keruh setelah operasi katarak. Kondisi ini, yang dikenal sebagai edema kornea, mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut, termasuk pengobatan atau intervensi bedah tambahan.

7. Detasemen Retina

Meski jarang terjadi, ablasi retina bisa terjadi setelah operasi katarak. Hal ini ditandai dengan kilatan cahaya yang tiba-tiba, floaters, atau bayangan seperti tirai di bidang visual. Intervensi darurat oleh spesialis retina sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan.

8. Edema Makula

Edema makula, yaitu pembengkakan pada bagian tengah retina, dapat terjadi setelah operasi katarak. Gejala mungkin termasuk penglihatan sentral kabur atau terdistorsi. Penatalaksanaan mungkin melibatkan obat antiinflamasi atau dalam beberapa kasus, terapi injeksi.

Kesimpulan

Meskipun terdapat potensi komplikasi, operasi katarak tetap menjadi prosedur yang sangat sukses dan transformatif bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kolaborasi antara pasien, dokter mata, dan profesional perawatan mata lainnya sangat penting dalam memahami, mengidentifikasi, dan mengelola komplikasi operasi katarak untuk memastikan hasil penglihatan yang optimal.

Tema
Pertanyaan