Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan kontrasepsi implan, penting untuk memahami kondisi medis spesifik dan masalah kesehatan yang mungkin mempengaruhi penggunaannya. Kontrasepsi implan, juga dikenal sebagai kontrasepsi reversibel jangka panjang (LARC), adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dan memberikan perlindungan untuk jangka waktu lama.
Jenis Alat Kontrasepsi Implan
Sebelum mendalami pertimbangan penggunaan alat kontrasepsi implan pada kondisi medis tertentu atau masalah kesehatan yang terjadi bersamaan, mari kita pahami terlebih dahulu jenis alat kontrasepsi implan yang tersedia. Dua jenis utama kontrasepsi implan adalah:
- Batang Implan: Ini adalah batang kecil dan tipis yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas, melepaskan hormon yang mencegah kehamilan.
- Alat Intrauterine (IUD): IUD adalah alat berbentuk T yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Beberapa IUD melepaskan hormon, sementara yang lain bersifat non-hormonal dan menggunakan tembaga untuk mencegah kehamilan.
Pertimbangan Penggunaan dalam Kondisi Medis Tertentu
1. Diabetes: Wanita penderita diabetes dapat menggunakan kontrasepsi implan dengan aman, namun penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur. Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi kadar glukosa darah, jadi wanita penderita diabetes harus mendiskusikan kemungkinan dampaknya dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
2. Tekanan Darah Tinggi: Bagi wanita dengan tekanan darah tinggi, jenis kontrasepsi implan tertentu, terutama yang mengandung estrogen, mungkin tidak direkomendasikan. Pilihan kontrasepsi khusus progestin, seperti IUD hormonal atau implan progestin, mungkin lebih cocok.
3. Riwayat Penggumpalan Darah: Wanita dengan riwayat penggumpalan darah atau riwayat gangguan pembekuan darah dalam keluarga sebaiknya menghindari alat kontrasepsi yang mengandung estrogen, karena dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Pilihan yang hanya mengandung progestin dapat dianggap sebagai alternatif yang lebih aman.
Pertimbangan untuk Masalah Kesehatan yang Berdampingan
1. Migrain: Wanita yang mengalami migrain dengan aura (gangguan penglihatan) mungkin memiliki peningkatan risiko stroke bila menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi. Dalam kasus seperti ini, metode yang hanya mengandung progestin direkomendasikan.
2. Kanker Payudara: Bagi wanita dengan riwayat kanker payudara, kontrasepsi pelepasan hormon mungkin tidak dianjurkan, karena berpotensi merangsang pertumbuhan sel kanker payudara yang sensitif terhadap hormon.
3. Penyakit Hati: Wanita dengan penyakit hati harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mempengaruhi fungsi hati dan metabolisme obat.
Ketika mempertimbangkan kontrasepsi implan dalam konteks kondisi medis tertentu atau masalah kesehatan yang terjadi bersamaan, penting bagi perempuan untuk berdiskusi secara terbuka dan menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Riwayat kesehatan, gaya hidup, dan preferensi individu harus dipertimbangkan ketika menentukan metode kontrasepsi yang paling sesuai.