Inkontinensia urin adalah masalah umum yang dihadapi banyak wanita, terutama selama atau setelah menopause. Meskipun terdapat pengobatan non-bedah yang tersedia untuk kondisi ini, pilihan pembedahan sering kali direkomendasikan untuk kasus yang parah atau ketika pengobatan lain tidak efektif. Artikel ini akan membahas pilihan bedah untuk mengobati inkontinensia urin pada wanita, penerapannya pada wanita menopause, dan manfaatnya.
Memahami Inkontinensia Urin
Sebelum mempelajari perawatan bedah, penting untuk memahami inkontinensia urin dan hubungannya dengan menopause. Inkontinensia urin mengacu pada keluarnya urin secara tidak disengaja, dan dapat terjadi ketika kandung kemih bocor saat melakukan aktivitas seperti batuk, tertawa, atau berolahraga. Menopause adalah saat yang umum bagi wanita untuk mengalami inkontinensia urin akibat perubahan hormonal yang mempengaruhi otot dasar panggul dan uretra.
Pilihan Bedah
Ada beberapa prosedur bedah yang tersedia untuk mengobati inkontinensia urin pada wanita. Prosedur ini dirancang untuk memberikan dukungan pada kandung kemih dan uretra, sehingga mengurangi atau menghilangkan kebocoran urin. Pilihan prosedur bergantung pada jenis dan tingkat keparahan inkontinensia, serta faktor lain seperti kesehatan secara keseluruhan dan preferensi pribadi.
Prosedur Selempang
Salah satu pilihan pembedahan yang umum untuk mengatasi inkontinensia urin adalah prosedur gendongan. Selama prosedur ini, gendongan pendukung dipasang di sekitar uretra untuk memberikan dukungan tambahan dan meningkatkan kontinensia. Ada berbagai jenis prosedur sling, termasuk prosedur pita vagina bebas tegangan (TVT) dan pita transobturator (TOT).
Suspensi Leher Kandung Kemih
Suspensi leher kandung kemih, juga dikenal sebagai colposuspension, melibatkan pengangkatan leher kandung kemih melalui pembedahan dan mengamankannya ke jaringan atau ligamen di sekitarnya. Hal ini membantu memberikan dukungan pada leher kandung kemih dan meningkatkan kontinensia pada wanita dengan inkontinensia urin stres.
Sfingter Urin Buatan
Dalam kasus inkontinensia urin yang parah, sfingter urin buatan dapat ditanamkan untuk mengontrol aliran urin. Alat ini terdiri dari manset yang dipasang di sekitar uretra, balon pengatur tekanan, dan pompa pengontrol yang ditempatkan di skrotum untuk pria atau di labia untuk wanita. Dengan menekan pompa, manset dapat dipompa untuk mencegah kebocoran urin.
Agen Bulking
Pilihan lain untuk mengobati inkontinensia urin melibatkan penggunaan bahan penggembur. Ini adalah zat yang disuntikkan di sekitar uretra untuk meningkatkan volumenya, sehingga meningkatkan kontinensia. Agen penggembur dapat memberikan bantuan sementara bagi wanita yang mengalami inkontinensia urin akibat stres.
Relevansinya dengan Menopause
Menopause dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan dan tingkat keparahan inkontinensia urin pada wanita. Perubahan hormonal yang terjadi saat menopause dapat menyebabkan penipisan dan melemahnya jaringan saluran kemih dan dasar panggul, sehingga membuat wanita lebih rentan mengalami inkontinensia. Selain itu, penurunan kadar estrogen selama menopause dapat menyebabkan melemahnya otot panggul, yang menyebabkan inkontinensia urin.
Manfaat Pilihan Bedah
Meskipun terdapat pengobatan non-bedah yang tersedia untuk mengatasi inkontinensia urin, pilihan pembedahan dapat memberikan beberapa manfaat, terutama bagi wanita yang mengalami kebocoran urin secara signifikan dan berdampak pada kualitas hidup mereka. Beberapa manfaat dari pilihan bedah meliputi:
- Meningkatkan kontinensia dan mengurangi kebocoran urin
- Peningkatan kualitas hidup dan kepercayaan diri
- Bantuan jangka panjang untuk kasus yang parah
- Pengurangan kebutuhan pembalut atau produk inkontinensia lainnya
Kesimpulan
Pilihan pembedahan untuk mengatasi inkontinensia urin pada wanita merupakan pertimbangan penting, terutama bagi mereka yang belum menemukan kesembuhan dengan perawatan non-bedah. Prosedur-prosedur ini dapat memberikan perbaikan yang signifikan dalam hal buang air kecil dan memberikan bantuan jangka panjang bagi wanita yang mengalami inkontinensia urin, terutama dalam konteks menopause. Penting bagi perempuan untuk mendiskusikan pilihan mereka dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan pengobatan yang paling sesuai berdasarkan kebutuhan dan preferensi individu.