Kompleks histokompatibilitas mayor (MHC) adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menyajikan antigen ke sel T. Terdiri dari beragam gen, MHC memainkan peran penting dalam imunologi, transplantasi, dan kerentanan penyakit.
Struktur dan Fungsi MHC
MHC dibagi menjadi dua kelas utama: MHC kelas I dan MHC kelas II. Molekul MHC kelas I ditemukan pada permukaan semua sel berinti dan memainkan peran penting dalam menghadirkan antigen intraseluler ke sel T sitotoksik. Di sisi lain, molekul MHC kelas II terutama diekspresikan pada sel penyaji antigen, seperti sel dendritik, makrofag, dan sel B, dan bertanggung jawab untuk menyajikan antigen ekstraseluler ke sel T pembantu.
Keanekaragaman MHC berasal dari sifat polimorfik gennya, yang memungkinkan presentasi antigen dalam rentang yang luas. Keanekaragaman ini memungkinkan sistem kekebalan tubuh mengenali dan meningkatkan respons terhadap beragam patogen.
Berperan dalam Respon Kekebalan Tubuh
Saat bertemu dengan patogen, MHC memainkan peran penting dalam presentasi antigen. Sel penyaji antigen memproses dan menyajikan antigen turunan patogen yang terikat pada molekul MHC ke sel T. Proses ini mengaktifkan sel T, yang mengarah pada permulaan respons imun spesifik terhadap patogen yang menyerang.
Selain itu, MHC juga berperan dalam pengenalan diri/non-diri. Sel T dididik untuk mengenali antigen diri yang disajikan oleh molekul MHC, memungkinkan sistem kekebalan membedakan antara diri sendiri dan non-diri, sehingga mencegah reaksi autoimun.
MHC dan Kerentanan Penyakit
Mengingat keragaman alel MHC dalam populasi manusia, alel MHC tertentu dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Misalnya, alel MHC spesifik telah dikaitkan dengan gangguan autoimun seperti diabetes tipe 1, rheumatoid arthritis, dan penyakit celiac, yang menyoroti peran penting MHC dalam kerentanan penyakit.
MHC dan Transplantasi
Dalam konteks transplantasi organ dan jaringan, MHC memainkan peran penting dalam menentukan kesesuaian antara donor dan penerima. Ketidakcocokan molekul MHC antara donor dan penerima dapat menyebabkan penolakan cangkokan, sehingga menekankan pentingnya pencocokan MHC dalam prosedur transplantasi.
Kesimpulan
Kompleks histokompatibilitas mayor (MHC) merupakan landasan sistem imun, penting dalam presentasi antigen, inisiasi respons imun, dan pengenalan diri. Keberagaman dan perannya dalam kerentanan penyakit dan transplantasi menjadikannya bidang studi utama dalam penelitian imunologi dan medis.