Bedah rahang korektif, juga dikenal sebagai bedah ortognatik, adalah prosedur yang digunakan untuk memperbaiki berbagai kelainan tulang dan gigi besar dan kecil, termasuk ketidaksejajaran rahang dan gigi.
Tindakan Ortodonti Pra Operasi
Sebelum operasi perbaikan rahang, pasien menjalani serangkaian tindakan ortodontik untuk memastikan hasil terbaik. Tujuan utama perawatan ortodontik pra operasi adalah menyelaraskan gigi dan rahang semaksimal mungkin, sehingga dokter bedah dapat mengevaluasi dan merencanakan koreksi bedah secara akurat.
1. Evaluasi Ortodontik Komprehensif
Evaluasi ortodontik komprehensif dilakukan, yang meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap gigi, rahang, dan struktur wajah. Penilaian ini membantu dokter ortodontis menentukan sejauh mana kelainan gigi dan tulang yang perlu ditangani.
2. Penjajaran Gigi
Kawat gigi atau aligner dapat digunakan untuk menyelaraskan gigi pasien dan menutup celah di antara gigi tersebut. Penjajaran ini penting untuk memastikan gigi atas dan bawah menyatu dengan baik setelah operasi.
3. Menciptakan Ruang
Jika rahang perlu digerakkan ke depan atau ke belakang, mungkin perlu memberi ruang dengan menggunakan kawat gigi untuk melebarkan lengkungan gigi secara bertahap. Proses ini membantu mengakomodasi pergerakan rahang selama prosedur pembedahan.
4. Koreksi Gigitan
Jika pasien mengalami overbite, underbite, atau crossbite yang signifikan, dokter ortodonti akan berupaya memperbaiki masalah ini sebelum operasi. Hal ini memastikan gigitan lebih stabil dan fungsional setelah operasi rahang korektif.
Tindakan Ortodonti Pasca Operasi
Setelah operasi rahang korektif, perawatan ortodontik pasca operasi sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Perawatan ortodontik dilanjutkan setelah koreksi bedah untuk menyelesaikan penyelarasan gigi dan rahang.
1. Menstabilkan Gigitan
Setelah operasi, penting untuk menstabilkan gigitan melalui penyesuaian dan penyempurnaan ortodontik. Dokter ortodontis akan memastikan gigi sejajar dengan benar dan gigitannya nyaman serta fungsional.
2. Menyelesaikan Penyelarasan Gigi
Penyesuaian yang tersisa pada kesejajaran dan posisi gigi dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini mungkin memerlukan penggunaan kawat gigi atau pelurus lebih lanjut untuk menyempurnakan posisi gigi.
3. Fase Retensi
Setelah penyesuaian ortodontik selesai, fase retensi dimulai untuk mempertahankan koreksi gigitan dan keselarasan gigi. Retainer sering digunakan untuk mencegah kekambuhan dan memastikan stabilitas jangka panjang.
Kesimpulannya, kolaborasi antara perawatan ortodontik dan bedah korektif rahang sangat penting untuk mengatasi masalah gigi dan tulang yang kompleks. Tindakan ortodontik praoperasi membantu mempersiapkan pasien untuk pembedahan, sedangkan perawatan ortodontik pascaoperasi sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dan stabilitas jangka panjang.