Di dunia yang serba cepat saat ini, topik praktik layanan kesehatan berkelanjutan telah mendapatkan perhatian yang signifikan. Seiring dengan pertumbuhan populasi global dan permasalahan lingkungan yang semakin mendesak, advokasi praktik layanan kesehatan berkelanjutan baik pada tingkat kebijakan maupun kelembagaan sangatlah penting. Artikel ini akan mempelajari berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mempromosikan praktik perawatan kesehatan berkelanjutan, dengan fokus pada kesesuaiannya dengan kesehatan lingkungan.
Pentingnya Praktik Pelayanan Kesehatan Berkelanjutan
Praktik layanan kesehatan berkelanjutan mencakup serangkaian inisiatif dan kebijakan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari sistem layanan kesehatan sekaligus memaksimalkan efisiensi dan kemanjuran. Praktik-praktik ini tidak hanya mempertimbangkan pemberian layanan kesehatan secara langsung tetapi juga faktor-faktor penentu kesehatan yang lebih luas, yaitu lingkungan dan sosial. Dengan mengadvokasi praktik layanan kesehatan berkelanjutan, pembuat kebijakan dan institusi dapat berkontribusi terhadap bumi dan populasi yang lebih sehat.
Strategi Advokasi di Tingkat Kebijakan
Advokasi praktik layanan kesehatan berkelanjutan di tingkat kebijakan melibatkan keterlibatan badan pemerintah dan badan pengatur untuk membentuk dan menerapkan undang-undang dan peraturan yang mendukung kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Strategi berikut dapat digunakan:
- Mempromosikan Inisiatif Layanan Kesehatan Ramah Lingkungan: Mendorong pengembangan dan penerapan inisiatif layanan kesehatan ramah lingkungan, seperti desain rumah sakit hemat energi, penerapan energi terbarukan, dan program pengurangan limbah, melalui advokasi kebijakan dan kampanye kesadaran masyarakat.
- Mendukung Kebijakan Pengadaan Berkelanjutan: Mendukung penerapan kebijakan pengadaan berkelanjutan di bidang layanan kesehatan, yang memprioritaskan pembelian produk dan layanan ramah lingkungan, termasuk peralatan medis, persediaan, dan obat-obatan.
- Mengintegrasikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan: Mendorong penggabungan analisis dampak lingkungan ke dalam infrastruktur layanan kesehatan dan perencanaan layanan untuk memastikan bahwa fasilitas dan layanan baru dirancang dan dioperasikan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
- Berkolaborasi dengan Badan Kesehatan Masyarakat: Menumbuhkan kolaborasi antara pembuat kebijakan layanan kesehatan dan badan kesehatan masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang mengatasi masalah kesehatan lingkungan, seperti peraturan kualitas udara dan air serta upaya mitigasi perubahan iklim.
Strategi Advokasi di Tingkat Kelembagaan
Di tingkat kelembagaan, organisasi dan fasilitas layanan kesehatan memainkan peran penting dalam memberikan contoh dan menerapkan praktik berkelanjutan dalam operasi mereka. Strategi berikut dapat digunakan:
- Membentuk Komite Lingkungan: Membentuk komite lingkungan internal atau satuan tugas di lembaga layanan kesehatan untuk mendorong penerapan praktik berkelanjutan, memantau kinerja lingkungan, dan merekomendasikan perbaikan.
- Menerapkan Pengelolaan Limbah Berkelanjutan: Memperkenalkan dan menegakkan kebijakan pengelolaan limbah yang kuat di fasilitas kesehatan, termasuk pengurangan limbah, program daur ulang, dan pembuangan bahan berbahaya secara aman.
- Berinvestasi pada Energi Terbarukan: Mendukung penggunaan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan dalam operasional layanan kesehatan.
- Mempromosikan Transportasi Berkelanjutan: Mendorong penggunaan metode transportasi ramah lingkungan bagi staf dan pasien, seperti program berbagi sepeda, stasiun pengisian kendaraan listrik, dan insentif angkutan umum.
Mengukur dan Melaporkan Kemajuan
Terlepas dari tingkat fokus upaya advokasi, penting untuk mengukur dan melaporkan kemajuan praktik layanan kesehatan berkelanjutan. Hal ini melibatkan penetapan indikator kinerja utama (KPI) yang terkait dengan dampak lingkungan, konsumsi sumber daya, dan hasil kesehatan, serta menerbitkan laporan secara rutin mengenai upaya keberlanjutan organisasi. Pelaporan yang transparan dapat membantu mendorong akuntabilitas dan memotivasi perbaikan berkelanjutan.
Kemitraan dan Kolaborasi
Advokasi terhadap praktik layanan kesehatan berkelanjutan juga memerlukan pembentukan kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat dampak upaya advokasi. Hal ini dapat mencakup pembentukan aliansi dengan organisasi lingkungan hidup, akademisi, mitra industri, dan kelompok masyarakat untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya kolektif guna memajukan agenda layanan kesehatan berkelanjutan.
Kesimpulan
Advokasi terhadap praktik layanan kesehatan berkelanjutan di tingkat kebijakan dan kelembagaan merupakan upaya multifaset yang melibatkan kombinasi advokasi, pengembangan kebijakan, perubahan operasional, dan kolaborasi. Dengan mengadopsi strategi yang diuraikan dalam artikel ini dan membentuk kemitraan strategis, para pendukung layanan kesehatan dapat mendorong perubahan yang berarti dalam mendukung praktik layanan kesehatan berkelanjutan dan kesehatan lingkungan, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi manusia dan planet ini.