Sistem kekebalan tubuh memainkan peranan penting dalam mempertahankan tubuh melawan patogen, namun juga harus membedakan antara penyerang asing dan sel serta jaringan tubuh sendiri. Kemampuan untuk membedakan antara antigen 'diri' dan 'non-diri' dikenal sebagai toleransi imun.
Dasar-dasar Imunitas Adaptif
Imunitas adaptif adalah mekanisme pertahanan yang sangat spesifik dan terarah yang mampu mengenali dan mengingat antigen tertentu. Imunitas ini terdiri dari dua cabang utama: imunitas humoral, yang dimediasi oleh sel B dan antibodi, dan imunitas yang diperantarai sel, yang diatur oleh sel T.
Toleransi Imun dan Antigen Diri
Toleransi imun adalah keadaan tidak responsif terhadap antigen yang disebabkan oleh paparan antigen tersebut. Dalam kasus antigen diri, sistem kekebalan tubuh harus mampu membedakan antara antigen 'diri' ini dan antigen asing untuk mencegah reaksi autoimun.
Mekanisme Toleransi Imun
Beberapa mekanisme berkontribusi terhadap pemeliharaan toleransi imun terhadap antigen diri:
- Toleransi Sentral : Ini terjadi selama perkembangan sel T di timus dan perkembangan sel B di sumsum tulang, di mana limfosit yang reaktif sendiri dihilangkan melalui seleksi negatif atau pengeditan reseptor.
- Toleransi Perifer : Di perifer, berbagai mekanisme, termasuk energi, penghapusan, dan penekanan oleh sel T regulator (Treg), membantu mengontrol sel T autoreaktif dan sel B.
- Hak Istimewa Kekebalan Tubuh : Jaringan dan organ tertentu, seperti otak dan mata, mempunyai hak istimewa imun, yang membatasi respons imun dan membantu menjaga toleransi terhadap antigen diri di dalam jaringan tersebut.
- Jalur Regulasi : Beberapa jalur regulasi, termasuk produksi sitokin anti-inflamasi dan ekspresi reseptor penghambat, berkontribusi terhadap toleransi imun dan pencegahan autoimunitas.
Kegagalan Toleransi Kekebalan Tubuh
Ketika mekanisme toleransi kekebalan tubuh gagal, hal ini dapat mengakibatkan berkembangnya penyakit autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.
Kesimpulan
Kemampuan sistem kekebalan untuk mempertahankan toleransi terhadap antigen diri sangat penting untuk mencegah autoimunitas sekaligus meningkatkan respons efektif terhadap patogen. Memahami mekanisme toleransi imun terhadap antigen diri sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang imunitas adaptif dan imunologi.