teror malam

teror malam

Teror malam merupakan salah satu bentuk gangguan tidur yang dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan. Untuk memahami sepenuhnya fenomena ini, penting untuk menyelidiki penyebab, gejala, dan pengobatan potensial.

Teror Malam: Pengertian dan Ciri-cirinya

Teror malam, juga dikenal sebagai teror tidur, adalah episode ketakutan dan kegelisahan yang terjadi saat tidur. Berbeda dengan mimpi buruk, yang terjadi selama tidur REM dan sering diingat oleh individu, teror malam terjadi selama tidur non-REM, biasanya pada beberapa jam pertama di malam hari. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak, namun juga dapat menyerang orang dewasa, meskipun lebih jarang.

Penyebab Teror Malam Hari

Penyebab pasti teror malam belum sepenuhnya dipahami, namun bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor. Ini mungkin termasuk genetika, stres, kurang tidur, dan obat atau zat tertentu. Selain itu, teror malam terkadang dikaitkan dengan gangguan tidur lain seperti sleep apnea dan sindrom kaki gelisah.

Gejala dan Manifestasinya

Teror malam dapat muncul dengan berbagai gejala, termasuk teriakan tiba-tiba, pukulan keras, dan rasa takut atau panik yang hebat. Orang yang mengalami teror malam mungkin sulit untuk dibangunkan dan mungkin tidak mengingat kejadian tersebut saat bangun tidur. Manifestasi ini dapat menyusahkan individu dan keluarganya, terutama jika sering terjadi.

Kondisi Kesehatan Terkait dengan Teror Malam Hari

Meskipun teror malam sendiri tidak dianggap sebagai suatu kondisi kesehatan, teror dapat dikaitkan dengan berbagai masalah mendasar. Misalnya, individu dengan gangguan kecemasan atau gangguan stres pascatrauma (PTSD) mungkin lebih rentan mengalami teror malam. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti migrain, epilepsi, dan penyakit demam telah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terjadinya teror malam.

Hubungannya dengan Gangguan Tidur

Teror malam sering kali dikaitkan dengan gangguan tidur lainnya, sehingga menyebabkan jaringan kompleks yang saling berhubungan. Misalnya, individu dengan sleep apnea, suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur, mungkin berisiko lebih tinggi mengalami teror malam. Sindrom kaki gelisah, kelainan neurologis yang menyebabkan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki, juga dikaitkan dengan peningkatan kejadian teror malam.

Diagnosis dan Penatalaksanaan

Mendiagnosis teror malam biasanya melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap riwayat kesehatan dan pola tidur individu. Polisomnografi, sebuah studi tidur yang mencatat berbagai fungsi tubuh selama tidur, juga dapat digunakan untuk menilai terjadinya teror malam. Penatalaksanaan teror malam sering kali mencakup penanganan kondisi kesehatan atau gangguan tidur yang mendasarinya. Intervensi psikologis, seperti teknik manajemen stres atau terapi perilaku kognitif, mungkin juga bermanfaat dalam beberapa kasus.

Kesimpulan

Teror malam adalah fenomena kompleks yang memiliki implikasi luas terhadap gangguan tidur dan kondisi kesehatan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan pengobatan potensial, individu dan profesional kesehatan dapat berupaya mengelola dan mengatasi gangguan tidur yang menantang ini secara efektif.