Orthorexia nervosa adalah suatu kondisi yang ditandai dengan obsesi terhadap pola makan sehat yang dapat berdampak serius pada gangguan makan dan kesehatan mental.
Apa itu Orthorexia Nervosa?
Orthorexia nervosa adalah kelainan makan yang ditandai dengan obsesi tidak sehat terhadap mengonsumsi makanan yang dianggap sehat. Berbeda dengan anoreksia atau bulimia yang fokus pada kuantitas makanan yang dikonsumsi, orthorexia fokus pada kualitas makanan yang dikonsumsi. Individu menjadi terpaku pada konsumsi makanan yang mereka anggap murni, alami, atau sehat, hingga mengganggu kehidupan dan kesejahteraan mereka sehari-hari.
Orthorexia Nervosa dan Kesehatan Mental
Orthorexia nervosa dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Perilaku kompulsif dan kaku yang terkait dengan ortoreksia dapat menyebabkan kecemasan, depresi, isolasi sosial, dan perasaan bersalah atau malu ketika tidak mampu memenuhi standar diet yang mereka tentukan sendiri. Dalam kasus yang parah, individu mungkin mengalami penurunan kualitas hidup, hubungan yang tegang, dan keasyikan dengan pikiran tentang makanan dan makan yang menyita kehidupan sehari-hari mereka.
Tanda dan Gejala Orthorexia Nervosa
Beberapa tanda dan gejala umum ortoreksia nervosa meliputi:
- Kekhawatiran obsesif terhadap kualitas gizi makanan
- Penelitian dan diskusi terus-menerus tentang makan sehat
- Perasaan bersalah atau benci pada diri sendiri saat menyimpang dari diet ketat
- Mengalami kecemasan atau kesusahan ketika pilihan makanan sehat tidak tersedia
- Gejala fisik seperti penurunan berat badan, malnutrisi, atau masalah pencernaan
Orthorexia Nervosa dan Gangguan Makan
Meskipun ortoreksia nervosa saat ini tidak diakui sebagai diagnosis klinis terpisah dalam DSM-5, penyakit ini memiliki kesamaan dengan gangguan makan lainnya dalam hal dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Individu dengan ortoreksia dapat menunjukkan pola makan yang membatasi, olahraga berlebihan, dan fokus yang intens pada makanan, mencerminkan perilaku yang terlihat pada anoreksia dan bulimia. Tumpang tindih ini menyoroti interaksi kompleks antara ortoreksia dan gangguan makan tradisional.
Perawatan dan Pemulihan
Mencari bantuan profesional sangat penting untuk mengatasi ortoreksia nervosa. Perawatan sering kali melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk terapi untuk mengatasi masalah psikologis yang mendasarinya dan konseling nutrisi untuk membangun pendekatan makan yang seimbang. Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi penerimaan dan komitmen (ACT) terbukti menjanjikan dalam membantu individu menantang pikiran dan perilaku maladaptif terkait makanan dan citra tubuh.
Kesimpulan
Orthorexia nervosa mewakili tantangan unik dalam spektrum gangguan makan dan kesehatan mental. Dengan memahami dampak, tanda-tanda, dan pilihan pengobatannya, individu dan profesional kesehatan dapat berupaya mengatasi kondisi ini secara efektif dan meningkatkan kesejahteraan holistik.