Low vision dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup seseorang. Memahami penyebab low vision, serta pilihan rehabilitasi yang tersedia, dapat membantu individu mengelola dan mengatasi gangguan penglihatannya.
Penyebab Rendahnya Penglihatan
Low vision dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- 1. Penyakit Mata: Kondisi seperti degenerasi makula terkait usia, glaukoma, retinopati diabetik, dan katarak dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
- 2. Cedera: Trauma pada mata atau kepala dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan.
- 3. Cacat Lahir: Kondisi bawaan atau kelainan genetik dapat menyebabkan low vision sejak lahir.
- 4. Kerusakan Neurologis: Kerusakan pada area pemrosesan visual di otak akibat stroke atau kondisi neurologis lainnya dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
- 5. Penuaan: Seiring bertambahnya usia, perubahan struktur dan fungsi mata dapat menyebabkan berkurangnya penglihatan.
Rehabilitasi Low Vision
Rehabilitasi low vision berfokus pada membantu individu memaksimalkan sisa penglihatannya dan beradaptasi dengan gangguan penglihatan. Hal ini dapat melibatkan:
- 1. Terapi Penglihatan: Aktivitas dan latihan yang dirancang untuk meningkatkan fungsi penglihatan dan meningkatkan penggunaan sisa penglihatan.
- 2. Alat Bantu: Alat seperti kaca pembesar, teleskop, dan alat bantu elektronik dapat membantu individu dengan gangguan penglihatan dalam melakukan tugas sehari-hari.
- 3. Pelatihan Keterampilan Adaptif: Mempelajari teknik aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti memasak, bersih-bersih, dan membaca, dengan menggunakan teknik non visual atau low vision.
- 4. Dukungan Psikologis: Mengatasi low vision dapat menjadi sebuah tantangan, sehingga dukungan psikologis dan konseling dapat menjadi komponen penting dalam rehabilitasi.
Mengelola Penglihatan Rendah
Meskipun low vision tidak selalu dapat dipulihkan sepenuhnya, terdapat strategi dan sumber daya yang tersedia untuk membantu individu mengelola dan mengatasi gangguan penglihatan mereka:
- 1. Modifikasi Lingkungan: Membuat lingkungan rumah dan kerja lebih mudah diakses dan ramah pengguna dapat meningkatkan kemandirian dan keselamatan.
- 2. Perubahan Gaya Hidup: Pilihan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan berpotensi menjaga penglihatan.
- 3. Jaringan Dukungan: Terlibat dengan kelompok dukungan, organisasi, dan sumber daya untuk individu dengan gangguan penglihatan dapat memberikan panduan dan dukungan emosional yang berharga.
- 4. Teknologi Aksesibilitas: Pemanfaatan teknologi dan aplikasi yang dirancang untuk penyandang low vision dapat meningkatkan kemandirian dan memungkinkan partisipasi dalam berbagai aktivitas.