Penyebab dan Jenis Hilangnya Bidang Penglihatan pada Low Vision

Penyebab dan Jenis Hilangnya Bidang Penglihatan pada Low Vision

Pengantar Hilangnya Bidang Penglihatan pada Penglihatan Rendah

Hilangnya bidang penglihatan, juga dikenal sebagai skotoma, adalah gejala umum pada individu dengan gangguan penglihatan. Hal ini mengacu pada pengurangan ukuran bidang penglihatan, yang menyebabkan kesulitan dalam mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengenali rangsangan visual. Hilangnya bidang penglihatan dapat sangat berdampak pada aktivitas, keselamatan, dan kemandirian seseorang sehari-hari. Memahami penyebab dan jenis hilangnya bidang penglihatan sangat penting untuk menangani low vision secara efektif.

Penyebab Hilangnya Bidang Penglihatan

Hilangnya lapang pandang pada low vision dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan faktor yang mendasarinya. Ini termasuk:

  • Penyakit Mata: Kondisi seperti glaukoma, retinitis pigmentosa, degenerasi makula, dan retinopati diabetik dapat menyebabkan hilangnya bidang penglihatan dengan mempengaruhi fungsi retina atau saraf optik.
  • Gangguan Neurologis: Cedera otak, stroke, dan kondisi neurologis dapat menyebabkan hilangnya bidang penglihatan dengan mempengaruhi jalur penglihatan di otak.
  • Trauma: Cedera fisik pada mata atau kepala dapat mengakibatkan hilangnya lapang pandang karena kerusakan pada saraf optik atau struktur otak.
  • Faktor Keturunan: Beberapa individu mungkin mewarisi kondisi genetik yang mempengaruhi mereka terhadap hilangnya bidang penglihatan.
  • Penyebab Lain: Beberapa obat, racun lingkungan, dan penyakit pembuluh darah juga dapat menyebabkan hilangnya lapang pandang.

Jenis Kehilangan Bidang Visual

Jenis hilangnya bidang penglihatan dapat bervariasi berdasarkan penyebab yang mendasari dan area spesifik bidang penglihatan yang terkena. Berikut ini adalah beberapa jenis hilangnya bidang penglihatan yang umum:

  • Central Scotoma: Jenis kehilangan lapang pandang ini mempengaruhi area tengah lapang pandang, mengakibatkan kesulitan dalam membaca, mengenali wajah, dan melakukan tugas-tugas mendetail.
  • Hilangnya Bidang Periferal: Hilangnya bidang periferal melibatkan pengurangan area luar bidang visual, yang menyebabkan tantangan dalam mendeteksi objek di lingkungan sekitar dan menavigasi rintangan.
  • Cacat Bidang Ketinggian: Cacat bidang ketinggian menyebabkan hilangnya penglihatan di bagian atas atau bawah bidang penglihatan, mempengaruhi aktivitas yang memerlukan pemindaian seluruh bidang visual, seperti mengemudi dan berolahraga.
  • Hemianopia: Hemianopia mengacu pada hilangnya penglihatan pada separuh bidang penglihatan, baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat berdampak signifikan terhadap mobilitas dan kesadaran spasial.
  • Quadranopia: Quadranopia ditandai dengan hilangnya penglihatan pada satu kuadran bidang visual, sehingga menimbulkan tantangan dalam melihat objek dan hambatan di area tertentu.

Dampak Hilangnya Bidang Penglihatan pada Penglihatan Rendah

Hilangnya bidang penglihatan dapat berdampak besar pada kualitas hidup dan kemampuan fungsional seseorang. Hal ini dapat menyebabkan:

  • Gangguan Mobilitas: Kesulitan menavigasi ruang ramai, menyeberang jalan, dan menghindari bahaya.
  • Berkurangnya Kemandirian: Tantangan dalam aktivitas sehari-hari, seperti memasak, perawatan diri, dan tugas rumah tangga.
  • Ketegangan Sosial dan Emosional: Perasaan terisolasi, cemas, dan depresi akibat keterbatasan dalam mengikuti aktivitas sosial dan hobi.
  • Penurunan Keamanan: Peningkatan risiko jatuh, kecelakaan, dan cedera karena berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan.
  • Dampak terhadap Ketenagakerjaan: Kesulitan dalam melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan potensi keterbatasan dalam peluang karir.

Mengenali dan Mengelola Kehilangan Bidang Visual

Pengenalan dini dan penanganan yang tepat terhadap hilangnya lapang pandang sangat penting untuk mengoptimalkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup individu dengan low vision. Ini melibatkan:

  • Pemeriksaan Mata Secara Teratur: Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk mendeteksi dan memantau hilangnya bidang penglihatan, terutama pada individu yang diketahui memiliki faktor risiko atau kondisi mata yang mendasarinya.
  • Alat Bantu: Memanfaatkan kaca pembesar, pembaca layar, dan alat bantu penglihatan rendah lainnya untuk meningkatkan fungsi penglihatan dan mengkompensasi defisit bidang penglihatan tertentu.
  • Modifikasi Lingkungan: Menyesuaikan lingkungan rumah dan kerja untuk meningkatkan aksesibilitas, mengurangi bahaya, dan memaksimalkan kenyamanan visual.
  • Rehabilitasi Penglihatan: Terlibat dalam program dan pelatihan rehabilitasi penglihatan untuk mengembangkan strategi kompensasi, meningkatkan keterampilan visual, dan meningkatkan kemandirian.
  • Dukungan Psikososial: Mengakses konseling, kelompok dukungan, dan sumber daya untuk mengatasi tantangan emosional dan sosial yang terkait dengan hilangnya bidang penglihatan.

Kesimpulan

Hilangnya bidang penglihatan pada low vision dapat disebabkan oleh beragam penyebab dan muncul dalam berbagai bentuk, sehingga berdampak pada individu dengan cara yang berbeda-beda. Dengan memahami penyebab, jenis, dan dampak hilangnya lapang pandang, serta menerapkan strategi manajemen yang efektif, kita dapat memberdayakan individu dengan gangguan penglihatan untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif meskipun ada tantangan pada penglihatannya.

Tema
Pertanyaan