Hidup dengan gangguan penglihatan dapat mempunyai dampak finansial yang signifikan. Artikel ini mengeksplorasi tantangan dan biaya yang terkait dengan low vision dan memberikan saran praktis untuk mengelola masalah keuangan ini.
Memahami Penglihatan Rendah
Low vision, juga dikenal sebagai gangguan penglihatan, mengacu pada ketajaman penglihatan 20/70 atau lebih buruk pada mata yang lebih baik, bahkan dengan penggunaan lensa korektif. Individu dengan low vision mungkin mengalami kesulitan dalam aktivitas seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.
Prevalensi Penglihatan Rendah
Prevalensi low vision semakin memprihatinkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 2,2 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan, dan 1 miliar di antaranya dapat dicegah atau belum ditangani. Seiring bertambahnya usia populasi global, prevalensi low vision diperkirakan akan meningkat.
Tantangan Finansial
Hidup dengan low vision menghadirkan banyak tantangan finansial. Beberapa implikasi finansial utama meliputi:
- Biaya pengobatan yang terkait dengan perawatan penglihatan, termasuk pemeriksaan mata, resep kacamata, dan alat bantu seperti kaca pembesar dan alat bantu membaca elektronik.
- Hilangnya pendapatan karena berkurangnya produktivitas kerja atau ketidakmampuan bekerja pada pekerjaan tertentu.
- Modifikasi rumah untuk meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan, seperti memasang pegangan tangan dan meningkatkan pencahayaan.
- Biaya transportasi, termasuk pilihan transportasi alternatif jika berkendara tidak memungkinkan lagi.
- Biaya pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh keterampilan baru atau beradaptasi dengan perubahan visi.
- Konseling dan dukungan psikologis untuk mengatasi dampak emosional dari kehilangan penglihatan.
Mengelola Masalah Keuangan
Meskipun terdapat tantangan finansial yang terkait dengan low vision, ada beberapa strategi yang dapat membantu individu mengatasi permasalahan ini:
- Jelajahi sumber daya yang tersedia: Banyak negara menawarkan program bantuan keuangan dan layanan dukungan bagi individu dengan gangguan penglihatan. Sumber daya ini dapat mencakup tunjangan pemerintah, organisasi nirlaba, dan kelompok dukungan berbasis komunitas.
- Sumber daya pekerjaan: Bagi individu yang mengalami kehilangan penglihatan, program rehabilitasi kejuruan dan layanan penempatan kerja dapat memberikan bantuan dalam menemukan peluang kerja yang sesuai atau mengejar jalur karier baru.
- Perencanaan keuangan: Bekerja dengan penasihat keuangan untuk mengembangkan rencana komprehensif dapat membantu individu dengan gangguan penglihatan mengatasi masalah keuangan mereka. Hal ini mungkin melibatkan penganggaran, memaksimalkan pendapatan melalui tunjangan disabilitas dan asuransi, dan perencanaan pengeluaran di masa depan terkait dengan perawatan penglihatan dan layanan dukungan.
- Teknologi bantu: Memanfaatkan teknologi bantu, seperti pembaca layar, perangkat berkemampuan suara, dan perangkat lunak adaptif, dapat meningkatkan aksesibilitas dan produktivitas dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa dari teknologi ini mungkin dilindungi oleh asuransi atau program pemerintah.
- Advokasi dan pendidikan: Berpartisipasi dalam upaya advokasi dan mendidik orang lain tentang tantangan hidup dengan gangguan penglihatan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan sosial yang meningkatkan aksesibilitas dan dukungan bagi individu dengan gangguan penglihatan.
Kesimpulan
Hidup dengan low vision tidak hanya menghadirkan tantangan fisik dan emosional, namun juga implikasi finansial yang signifikan. Dengan memahami prevalensi gangguan penglihatan dan masalah keuangan yang terkait, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk mengatasi tantangan ini. Mengakses sumber daya yang tersedia, mencari dukungan, dan memprioritaskan perencanaan keuangan dapat berkontribusi terhadap masa depan keuangan yang lebih aman dan terkendali bagi mereka yang hidup dengan gangguan penglihatan.