Low vision mengacu pada gangguan penglihatan signifikan yang tidak dapat sepenuhnya diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, pengobatan, atau pembedahan. Kondisi ini berdampak pada kemampuan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup. Memahami perbedaan antara low vision dan kebutaan, serta berbagai jenis low vision, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan bagi individu dengan gangguan penglihatan.
Membedakan Low Vision dari Kebutaan
Meskipun kebutaan mengacu pada hilangnya penglihatan sepenuhnya, low vision memungkinkan kemampuan melihat pada tingkat tertentu tetap ada, meskipun berkurang secara signifikan. Individu dengan low vision mungkin mengalami kesulitan dalam aktivitas seperti membaca, mengenali wajah, atau menjelajahi lingkungan yang asing. Mereka seringkali memerlukan alat bantu atau modifikasi lingkungan untuk membantu mereka beradaptasi dengan keterbatasan penglihatan mereka. Penglihatan rendah tidak berarti kegelapan total, melainkan serangkaian kehilangan penglihatan yang bervariasi dari ringan hingga parah.
Jenis Penglihatan Rendah
Low vision dapat bermanifestasi dalam beberapa cara, berdampak pada berbagai aspek fungsi visual. Beberapa jenis low vision yang umum meliputi:
- Kehilangan Penglihatan Perifer: Jenis low vision ini menyebabkan berkurangnya kemampuan melihat objek di luar bidang penglihatan pusat. Individu mungkin mengalami penglihatan terowongan, sehingga sulit untuk melihat objek di sekelilingnya.
- Kehilangan Penglihatan Sentral: Kehilangan penglihatan sentral mempengaruhi kemampuan untuk melihat objek dengan jelas di tengah bidang penglihatan. Hal ini dapat mempersulit aktivitas seperti membaca, mengemudi, dan mengenali wajah.
- Kebutaan Malam: Juga dikenal sebagai nyctalopia, kondisi ini mengganggu kemampuan melihat dalam kondisi cahaya redup, sehingga sulit untuk bernavigasi di lingkungan dengan pencahayaan redup.
- Penglihatan Buram: Penglihatan kabur dapat terjadi karena berbagai kondisi mata sehingga menyebabkan kurangnya ketajaman dan fokus pada bidang penglihatan.
- Defisiensi Penglihatan Warna: Individu tertentu dengan gangguan penglihatan mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan membedakan warna.
- Hilangnya Bidang Periferal: Jenis penglihatan rendah ini mengurangi bidang penglihatan, sehingga sulit untuk melihat sekeliling secara luas.
Setiap jenis low vision menghadirkan tantangan unik dan memerlukan intervensi khusus untuk membantu individu beradaptasi dan mendapatkan kembali kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Penglihatan Rendah
Low vision dapat berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan seseorang. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja, mengemudi, membaca, dan terlibat dalam aktivitas sosial, sehingga menimbulkan perasaan terisolasi dan ketergantungan. Selain itu, low vision dapat berdampak pada kesehatan mental, menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi akibat tantangan yang ditimbulkan oleh gangguan penglihatan.
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang low vision dan memberikan dukungan serta sumber daya kepada individu yang menghadapi kondisi ini. Dengan memahami perbedaan antara low vision dan kebutaan serta mengenali jenis-jenis low vision, kita dapat memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas penglihatan dengan lebih baik dan mendorong inklusivitas dan aksesibilitas di komunitas kita.